BLUE GREY RED

      

Tak Segelap Bayangan Semu

PDFPrintE-mail

Jujur, pada awalnya menjadi mahasiswa baru tak seindah yang dibayangkan. Bayang-bayangan negatif sebelum memasuki hari pertama OSPEK atau di kampus kami lebih dikenal dengan MAKASA (Masa Kasih Sayang Mahasiswa) terkadang masih selalu hinggap di kalbu. Terlebih untuk diriku yang cenderung punya sisi introvert terhadap orang-orang baru. Yeah, agak sulit untuk mengakrabkan diri. Diam dan pasif.

Belum lagi, persoalan jurusan yang akhirnya kuambil. Psikologi, jurusan yang sebelumnya pada masa sekolah tak pernah terpikir untuk disentuh. Tidak tertarik. Namun, entah mengapa saat pendaftaran akhir pilihan jatuh di jurusan itu.

Ya, akhirnya semua bayang-bayang itu berputar menjadi satu. Apakah aku bisa mendapat teman yang cocok? Apakah jurusan itu bisa kunikmati? Entahlah.

Sekarang semua telah berlalu. Bayang-bayangan negatif  nyatanya tak segelap itu. Pertemanan terasa lebih mudah dan menyenangkan, mungkin jauh lebih menyenangkan jika dibandingkan dengan teman-teman masa sekolah. Banyak orang-orang berbeda; mulai dari segi kematangan emosi, dewasanya umur, ataupun tingkat pekerjaan yang tengah digeluti selain kuliah. Pemberian julukan pada teman sesuai dengan “gaya” tanpa melukai hati, malah menyenangkan si penerima julukan menjadi keunikan tersendiri.

Pun dengan jurusan psikologi. Hal yang semula terasa asing ini, menurutnya menjadikan sebuah kenyamaan. Banyak hal yang bisa dipetik, misalnya saja, belajar mengahargai perbedan karakteristik satu dengan yang lainnya namun tetap bisa teguh memegang prinsip hidup masing-masing. Pengalaman dalam ilmu ini pun tak melulu soal, “Besok kerja di mana? Perusahaan apa?”. Lebih, dari itu, pembelajaran yang bisa langsung diterapkan diri sendiri dan keluarga sendiri, tentunya.

Sebelum bahagiakan orang lain, bahagiakan diri dan keluarga sendiri, bukan? Bukan sebatas soal materi, namun semua hal yang menjadi bagian dari hidup. Hati dan pikiran.

Apabila pertanyaan-pertanyaan seperti, “Kok milih masuk jurusan psikologi? Dulu kayaknya kamu sama sekali gak minat deh,?”

Maka jawaban simpel yang mungkin juga pernah atau sudah sering didengar, “Melalukan sesuatu itu tidak harus apa yang kita suka. Tapi, melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Insyaallah, semoga lebih manfaat.”

 

Oleh: Arum Damayanti

Most Read Articles

emir