Dipublikasikan pada: 01 Jan 1970
Apakah kamu mahasiswa hukum yang sedang belajar metode pembuktian pidana? Atau tertarik bagaimana cara mengetahui kebenaran suatu tindak pidana?
Membuktikan kasus pidana tentu ada metodenya lho! Hal ini dipelajari dengan Metode Pembuktian Pidana. Lalu apa saja yang dilakukan dalam metode pembuktian pidana tersebut?
Mengenal Metode Pembuktian Pidana
Metode pembuktian dalam hukum pidana mengatur bagaimana kebenaran suatu peristiwa dapat ditemukan. Jadi, metode pembuktian pidana akan menentukan bagaimana fakta pidana dihadirkan dan dinilai di pengadilan.
Dalam sistem hukum Indonesia, pembuktian dalam perkara pidana didasarkan pada undang-undang secara negatif dan hakim harus memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi, serta terdakwa yang bersalah benar-benar melakukannya.
Bagaimana Cara Mengumpulkan Bukti dalam Kasus Pidana?
Terdapat lima alat bukti yang sah dalam hukum acara pidana, hal ini berdasarkan Pasal 184 KUHAP yang berisi:
Dalam pembuktian pidana diperlukan minimal dua alat bukti yang sah, kecuali dalam acara pemeriksaan cepat dimana salah satu alat bukti sudah mencukupi.
Tantangan dalam Mengumpulkan Bukti Pidana
Dalam mengumpulkan suatu bukti pidana, tentu terdapat tantangan yang harus diatasi diantaranya:
Belajar Metode Pembuktian Pidana
Mempelajari metode pembuktian pidana memerlukan waktu dan komitmen, Dalam perkuliahan, selain bertanya kepada pengajar ahli dapat dilakukan beberapa langkah seperti:
Menguasai materi pembuktian secara lebih cepat dapat dengan membaca buku Seri Kuliah Ringkas: Metode Pembuktian Pidana. Dalam buku ini akan dikupas bagaimana pembuktian pidana sebagai kegiatan ilmiah untuk merekonstruksi suatu peristiwa pidana pada masa silam. Kegiatan tersebut memiliki sifat ilmiah karena melibatkan metode keilmuan untuk menyelidiki, menginvestigasi, dan menggali apakah suatu peristiwa benar-benar terjadi. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan fakta dan mengungkap kasus. Dalam konteks pidana, penting untuk ada unsur pelaku, korban, dan bukti agar pertanggungjawaban pidana atas seseorang dapat dibenarkan secara hukum.
Buku ini unggul sebab memuat pembahasan sistematis dan mudah dipahami:
Bab 01 : Konsep dan Dasar Pembuktian Pidana
Bab 02 : Tujuan Pembuktian
Bab 03 : Penggolongan dan Klasifikasi Bukti
Bab 04 : Rekonstruksi
Bab 05 : Klasifikasi Tersangka/Terdakwa
Bab 06 : Beban Pembuktian
Bab 07 : Cara Melakukan Pembuktian
Bab 08 : Pembuktian Unsur Pidana dalam Dakwaan
Bab 09 : Objek Pembuktian
Bab 10 : Pembuktian dari Perspektif Penasihat Hukum